Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 21:42:27【Resep】461 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(2974)
Sebelumnya: KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Selanjutnya: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
Artikel Terkait
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- Tradisi unik negara
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat

BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG